Ananta Wahana: Ekspor Produk UMKM Harus Kencang

Ananta Wahana Ekspor Produk UMKM
Wamendag mengapresiasi semangat pantang menyerah para pelaku usaha dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus berproduksi hingga melaksanakan ekspor di masa pandemi Covid-19 (Foto-Biro Humas Kemendag)

Jakarta, Semartara.News – Pemerintah berupaya dan mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memiliki produk dengan kualitas ekspor. Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, dalam kunjungannya di Medan, Sumatera Utara mengatakan jika semua komoditas digarap serius, maka semuanya bisa diekspor, seperti singkong.

“Itu menjadi contoh bahwa potensi sebenarnya ada di depan kita. Tinggal kreatifitas dan keseriusan kita saja dalam mengolah dan memasarkannya,” ujar Wamendag seperti dilansir dari Antara, Sabtu (7/11).

Jerry menegaskan, Kemendag punya perangkat dan program-program untuk mendukung munculnya produk-produk alternatif dalam perdagangan dan ekspor.

“Kemendag punya Direktorat Bina Usaha, ada Dirjen Peningkatan Ekspor Nasional yang memiliki program-program pembinaan yang komprehensif dan integratif yang bisa dimanfaatkan pengusaha,” katanya.

Termasuk ada Atase Perdagangan, ITPC dan FTA Centre yang selalu siap sedia mendampingi dan memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha. “Mari semua pelaku usaha bekerja sama dengan Kemendag,” ujarnya.

Di sisi lain, anggota Komisi VI, Ananta Wahana menegaskan bahwa selain mendorong dengan perangkat birokrasi, pemerintah juga perlu menggelontorkan bantuan kepada para pelaku UMKM. “Percuma kalau hanya perangkat birokrasi saja tanpa bantuan nyata di lapangan,” ujarnya.

Pemerintah memang sudah membuat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan total anggaran hingga Rp695,2 triliun. Hingga September lalu, serapan dana PEN untuk UMKM cukup baik, hingga 91,43 persen. “Ini berita baik. Serapan untuk UMKM cukup tinggi,” kata Ananta.

Angka serapan tinggi ini sebenarnya juga berpengaruh terhadap perekonomian nasional, yang meskipun masih minus 3,49 persen, tapi menunjukkan angka positif. “Karena suka atau tidak, UMKM ini bisa dianggap penyelamat kita dari krisis dan resesi,” katanya.

Hal lainnya adalah soal sosialisasi yang masih perlu digencarkan pemerintah. “Jangan sampai ada pelaku UMKM yang belum paham apa itu PEN? Bagaimana mekanismenya? Berapa besar bantuannya? Dan lain sebagainya,” Ananta memungkasi.

Tinggalkan Balasan