Dalam Sepekan 2.055 Orang Di Jawa Barat Sembuh Dari Covid19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Jakarta, Semartara.News – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid19, Prof. Wiku Adisasmito menuturkan, penanganan Covid19 menunjukn hasil yang signifikan. Hal itu dapat dibuktikan dengan angka kesembuhan yang mencapai 4.777 pertanggal 13 Oktober 2020.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus aktif di Indonesia berjumlah 19,2% atau setara dengan 65.299 kasus. Angka tersebut lebih sedikit dari rata-rata dunia yang masih 21,9%. Sedangkan jumlah kesembuhan secara kumulatif jauh lebih tinggi dari, yakni di Indonesia berjumlah 77,3% sementara tingkat kesembuhan rata-rata dunia ‘hanya’ 75,1%.

Namun berdasarkan data yang sama, jumlah kasus meninggak karena Covid19 di Indonesia masih lebih tinggi dari pada rata-rata dunia. Di Indonesia, angka kematian karena Covid19 berjumlah 3,5%, sementara rata-rata dunia 2,85%.

“Jumlah kesembuhan terus mengalami peningkatan. Di pekan ini kesembuhan mengalami peningkatan 4,4%. Kami mengapresiasi provinsi yang terus meningkatkan kesembuhannya,” kata Wiku saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/10/2020).

Wiku juga menerangkan bahwa berdasarkan perkembangan mingguan, setidanya masih ada lima provinsi yang tingkat kesembuhannya tertinggi. Diantaranya Jawa Barat naik 2.055, Sumatera Barat naik 466, Kepulauan Riau naik 379, Jawa Tengah naik 324, dan Kalimantan Timur naik 190.

Sedangkan untuk daerah dengan persentase kesembuhan tertinggi, kata Wiku, berada di Maluku Utara (89,23%), Gorontalo (88,63%), Kalimantan Utara (88,06%), Kalimantan Selatan (87,12%) dan Jawa Timur (86,18%).

“Dimohon 10 provinsi ini terus mempertahankan dan meningkatkan angka kesembuhan. Dan provinsi lainnya mari berlomba-lombalah untuk mencapai angka kesembuhan tertinggi, sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan secara nasional,” pesan Wiku.

Untuk kasus kematian, lanjut Wiku, minggu ini secara umum menurun menjadi 9,9% dari sebelumnya. Meski begitu, ada lima provinsi yang masih mengalami kenaikan tingkat kasus kematian tertinggi. Kelima tersebut antara lain DKI Jakarta (65), Jawa Tengah (7), Kepulauan Riau (4), Kalimantan Tengah (3) dan Sulawesi Tengah (2).

“Tingkatkan kualitas pelayanan perawatan Covid-19 di rumah sakit, perbanyak rumah sakit darurat jika diperlukan. Lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas apabila memerlukan bantuan,” lanjutnya.

Akan tetapi, perkembangan kasus positif Covid-19 secara mingguan terjadi masih mengalami kenaikan kasus sebesar 5,9%. Untuk minggu kenaikan kasus tertinggi ada di Jawa Tengah (499), Jawa Barat (383), Papua Barat (314), Sulawesi Selatan (277) dan Sulawesi Tenggara (204). “Perlu perhatian khusus pada 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pada pekan ini,” tegasnya.

Sementara itu, jika melihat peta zonasi risiko secara mingguan menunjukkan, sebaran daerah zona turun dari 54 menjadi 53, sedangkan zona oranye dari 307 meningkat menjadi 336, serta zona kuning turun dari 121 menjadi 100.

Satgas Covid19, terang Wiku, menyayangkan masih terdapat daerah yang sebelumnya Zona Hijau berpindah status menjaDi Zona Oranye. “Sangat disayangkan bahwa terdapat lebih dari 50% kabupaten/kota yang sebelumnya berada di zona hijau berpindah menjadi zona kuning, oranye bahkan merah pada pekan ini,” ungkapnya.

Meski begitu melihat jumlah daerah yang masih zona kuning, terang Wiku, 65% seluruh kabupaten-kota di Indonesia berisiko sedang. Data itu menandakan bahwa daerah lengah atau merasa sudah nyaman dalam penanganan kasus Covid-19. “Meskipun daerah dengan zona merah atau zona risiko tinggi cenderung menurun jumlahnya setiap pekan, bukan berarti kabupaten/kota sudah merasa aman berada di zona oranye,” ujarnya.

(AD)

Tinggalkan Balasan