Berita  

Wartawan Jadi Korban Penganiayaan Aparat Saat Aksi Omnibus Law

Ponco Sulaksono (tengah). Foto: nusantaratv.com

Jakarta, Semartara.News – Lagi, dua wartawan dari Suara.com bernama Peter Rotti dan Adit Rianto juga diduga mengalami penganiayaan, intimidasi dan perampasan alat kerja oleh aparat polisi saat melakukan peliputan aksi Omnibus Law.

Kedua jurnalis itu tengah merekam video aksi di sekitar halte Transjakarta Bank Indonesia pada pukul 18.00 WIB, Kamis (8/10).

Pemimpin Redaksi suara.com Suwarjono mengatakan Peter merekam aksi para polisi menganiaya mahasiswa yang ikut unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

Tiba-tiba seorang berpakaian sipil serba hitam menghampirinya, disusul enam polisi berseragam.

“Para polisi itu meminta kamera Peter, namun Ia menolak sambil menjelaskan bahwa di wartawan,” kata Suwarjono dalam keterangan tertulis.

Peter sempat menawarkan jalan tengah untuk menghapus video dugaan penganiayaan itu. Namun, kata Suwarjono, justru Peter yang menjadi korban penganiayaan berikutnya.

Suwarjono mengatakan Peter diseret, sambil dipukuli dan ditendang oleh segerombolan polisi.

“Saya diseret dan digebukin, tangan dan pelipis saya memar,” kata Peter dikutip dari rilis.

Selain dua jurnalis suara.com, seorang jurnalis bernama Ponco Sulaksono dari merahputih.com dikabarkan hilang kontak saat meliput. Ponco belum diketahui keberadaannya, hingga pukul 23.30 WIB, Kamis (8/10/2020). Posisi terakhir Ponco diketahui di sekitar Gambir, Jakarta Pusat.

Tinggalkan Balasan