Berita  

Suhayati, Janda 55 Tahun Bersyukur Dapat Bantuan Rehab Rumah

Ibu Suhayati, Janda 55 Tahun penerima bantuan Rehab Rumah

Kabupaten Tangerang, Semartara.News – Suasana teduh dengan pepohonan yang cukup rimbun begitu terasa saat Tim Semartara.News tiba di Kampung Kedondong RT 005 RW 003, Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa (7/10/2020).

Sementara, bunyi alat perkakas kuli bangunan terdengar dari sebuah rumah yang atapnya nyaris ambrol karena lapuk dimakan usia.

Sementara, pada kursi plastik yang berjejar, nampak Suhayati, janda beranak empat yang tak lagi muda, duduk di sebelah wanita yang pada ‘name tag’ di kemeja putihnya tertulis Rahyuni, Camat Tigaraksa.

Meski ditutupi masker, namun Suhayati tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya setelah rumah tidak layak huni yang ia tempati sejak tahun 1987 terpilih dalam program bedah rumah oleh Kecamatan Tigaraksa.

Janda berusia 55 tahun itu mengaku bersyukur di usianya yang sudah mulai senja rumahnya dibangun agar lebih layak untuk dijadikan tempat tinggal. Dengan mata yang berkaca-kaca, Suhayati bercerita, jika kondisi rumah dengan atap yang hampir roboh serta kontruksi dindingnya yang tak lagi kokoh itu sudah terjadi selama bertahun-tahun.

Meski rumahnya sering bocor saat hujan, namun Suhayati tak bisa berbuat banyak selain bertahan, menjalani hidup bersama keempat anaknya di rumah yang bisa saja runtuh sewaktu-waktu saat ada angin kencang.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur mendapat bantuan bedah rumah ini. Sudah tiga tahun kondisinya seperti ini, saya sangat bahagia kepada ibu camat saya sangat berterimakasih,” tutur Suhayati sambil menahan air mata dipelupuk matanya.

Sementara, Camat Tigaraksa Rahyuni yang duduk disebelah Suhayati mengungkapkan, dari pendataan sejak 2019 lalu saat dirinya baru bertugas di wilayah Tigaraksa, ada sekitar 680 rumah tidak layak huni. Namun, 55 rumah diantaranya sudah layak huni berkat program parsial Kecamatan dan program Gebrak Pakumis milik Pemda Kabupaten Tangerang.

“Tahun ini ada 55 rumah yang akan direnovasi dengan anggaran sebesar 19 juta setiap rumahnya,” kata Rahyuni kepada Semartara.News.

Sebagai Camat di pusat Ibu Kota Kabupaten Tangerang, Rahyuni mengaku cukup dikagetkan karena masih ada rumah tidak layak huni perkampungan-perkampungan Tigaraksa. Oleh karenanya, ia berharap program bedah rumah tersebut bukan hanya dilaksanakan oleh dinas atau kecamatan, tetapi bisa juga dilakukan oleh seluruh desa maupun kelurahan.

“Makanya kemarin sempat saya tekankan 1 desa 1 rumah, 1 kelurahan 2 rumah tapi terkendala suasana Covid-19 dengan rasionalisasi anggaran sebesar 50%,” imbuhnya

Menutup wawancaranya, Rahyuni mengatakan, belum lama ini ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Bupati, dan Bappeda Kabupaten Tangerang untuk menganggarkan program bedah rumah 5 rumah satu desa.

“Kita juga berharap di kecamatan untuk ke depan ditambah lagi anggaranya terlebih program bedah rumah ini menjadi salah satu program unggulan pemerintah Kabupaten Tangerang,” tutur Rahyuni diakhir wawancara.

Tinggalkan Balasan