Melihat MU Dibantai Tottenham, Patrce Evra Ingin Mundur Jadi Komentator

Jakarta, Semartara.News – Legenda Manchester United, Patrice Evra mengaku ingin berhenti menjadi pundit sepakbola. Hal itu dikatakan setelah melihat hasil pembantaian Tottenham Hotspur terhadap bekas klubnya, MU dengan skor 6-1, Minggu (4/10/2020).

Evra yang menjadi komentator pada SKY Sport saat pertandingan tersebut mengungkapkan kekesalannya pada MU. Ia mengatakan, kekalahan atas Tottenham di Old Trafford tidak bisa diterima. Bahkan dirinya mengaku malu melihat cara MU.

Saking kesalnya, Evra bahkan menyebut-nyebut nama Alexis Sanchez yang sempat berkomentar jika mau memutus kontraknya di latihan pertama di MU.

“Alexis Sanchez berkomentar, di mana dia menandatangani kontrak dengan United dan setelah sesi latihan pertamanya dia meminta agennya untuk merobek kontraknya,” kata Evra saat menjadi pundit SKY Sport, seperti yang dikutip dari Bola.net.

“Itulah yang akan saya tanyakan kepada Sky. Saya benar-benar ingin merobek kontrak saya,” ujar Evra.

Evra mengaku jika dirinya bersemangat dan mencintai klub, tapi pertandingan melawan Tottenham diakui berantakan.

“Gary Neville, Anda mendengar dia berkata bahwa Maguire membutuhkan liburan, istirahat. Kita selalu berbicara tentang memasangkan dia dengan seseorang, tapi bagaimana dengan mengeluarkan dia dari tim?,” imbuhnya.

Evra sendiri sebagai mantan pemain tim Setan Merah mengaku tidak ingin mulai mengkritik pemain. Namun menururnya, tidak ada alasan dalam pertandingan tersebut. Tapi menurut mantan pemain Juventus ini, penampilan para pemain telah mengecewakan semua penggemar United.

“Saya tidak peduli dengan hasil karena saya telah dikalahkan 6- 1. Hanya saja, setiap tahun adalah cerita yang sama. Saya merasa seperti semua penggemar United saat ini. Itu sebabnya saya lebih suka mengomentari laga yang berbeda dari United jika saya terus bekerja untuk Sky,” tambahnya.

Evra pesimis untuk memasang target tinggi, sebab menurut legenda yang berdarah Senegal ini manajemen tidak serius menangani tim.

“Tidak ada! Saya akan jujur, saya merasa sedih untuk manajer. Setelah ini, kita akan berbicara tentang manajer dan siapa yang akan menjadi manajer berikutnya. Tapi bagaimana dengan dewan direksi? Sejak Ferguson pergi, semua manajer telah dipecat,” tutur Evra.

“Jadi, apakah itu solusinya? Rasanya setiap tahun, Anda akan membicarakan apakah Ole orangnya,” lanjut Evra.

“Mungkin dia bukan. Mungkin memang begitu. Tapi kita tidak tahu tentang transfernya, kita tidak tahu apakah dia boneka – kita tidak tahu! Karena kita tidak akan mendapatkan pemain seperti Sancho, kami tidak mencari harga yang tepat. Ini seperti jika saya akan membeli mobil. Saya tahu harganya,” lanjutnya.

Apa yang terjadi terhadap rival sekota Manchester City ini membuat Evra emosional. Menurut Evra, MU butuh tamparan keras.

“Saya benar-benar emosional. Sulit untuk menghancurkan saya. Saya orang yang positif. Saya bukan orang yang mempromosikan kekerasan tetapi sekarang banyak orang yang membutuhkan tamparan. Itulah yang akan saya lakukan sekarang,” tegasnya.

Perlu diketahui, MU dibantai oleh Tottenham Hotspur dengan skor 6-1. The Red Devil sempat unggul cepat melalui gol Bruno Fernandes dari titik putih di menit ke 2. Itu merupakan satu-satunya gol MU, yang kemudian dibalas oleh Tanguy Ndombele, brace Son Heung-min, serta Harry Kane di babak pertama. Dibabak kedua, gol Serge Aurier dan penalti Kane menambah skor Tottenham tak terkejar hingga laga usai.

Tinggalkan Balasan