Berita  

Ananta Soroti Sinergitas BUMN dengan Kementerian Terkait

Antara Foto

Jakarta, Semartara.News – Setelah sebelumnya pada pekan lalu Komisi VI DPR RI mengadakan rapat intensif bersama mitra-mitra kerjanya terkait laporan penggunaan anggaran di 2020, pada pekan ini KOMISI VI kembali mengadakan rapat terkait rencana PMN di Tahun 2021 ke beberapa BUMN.

Pada Kamis 10 September 2020 ini, sejak Pk 10.00 Komisi VI DPR RI mendengarkan penjelasan dari 5 BUMN soal permintaan rencana Penyertaan Modal Negara (PMN). BUMN tersebut adalah PT BIOFARMA, PT RNI (Rajawali Nusantara Indonesia), PT ADHI KARYA, PERUM PERUMNAS, dan PT PLN.

Untuk diketahui, Saat ini Kementerian BUMN sudah mengajukan penambahan anggaran untuk PMN di 2021 sebesar 30 triliun Rupiah. PT BIOFARMA diajukan sebagai penerima PMN 2021 sebesar 2 T. PT RNI sebesar 1 T. Adhi Karya 1.5 T, dan Perumnas 1.5 T.

Di dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) kali ini, Ananta Wahana, wakil rakyat Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Banten III menyatakan pendapat dan pertanyaannya ke tengah rapat sampai dua kali.

Pada prinsipnya Ananta Wahana mendukung setiap sokongan untuk memperkokoh posisi BUMN, apalagi BUMN-BUMN strategis seperti BUMN Farmasi, Pangan, dan Karya.

Ananta Wahana secara khusus menyoroti 2 BUMN, yaitu PT Adhi Karya dan PT RNI. Terkait PT Adhi Karya, senator perwakilan Dapil Banten III itu menyatakan bangga melihat putra Banten asli Pandeglang, Entus Asnawi Mukshon, dipercaya duduk sebagai direktur utama. Namun, Ananta juga mempertanyakan sejauh mana PMN yang terbilang kecil itu tersebut bisa menyumbang untuk modal usaha dan perbaikan kinerja keuangan Adhi Karya. Perlu diketahui bahwa BUMN BUMN Karya memiliki tingkat hutang yang semakin tinggi tiap tahunnya.

Dalam sesi pendalaman, Ananta juga menanyakan soal proyek infrastruktur Jalan Tol Cikunir – Ulujami. Ananta meminta penjelasan soal mengapa proyek yang awalnya diprakarsai Adhi Karya itu sekarang justru hanya memberikan jatah pengerjaan 10 % dari total nilai proyeknya.

Di dalam sesi pendalaman dengan PT RNI, Ananta mengatakan bahwa ia mendukung segala upaya penguatan BUMN Pangan. Bahkan dikatakan Ananta Wahana bahwa PT RNI ini menjadi satu dari sedikit BUMN yang bisa menyetir keuntungan 43 miliar rupiah untuk negara.

Tetapi Ananta juga menekankan di depan jajaran direksi bahwa PT RNI jangan hanya sibuk cari untung tahunan. Disampaikan Ananta bahwa sebagai BUMN Pangan, PT RNI harus mulai memikirkan kesejahteraan petani dan nelayan kita yang hidupnya dari dulu menderita. Sebab, kata Ananta, ironis bahwa BUMN Pangan bisa untung tetapi kondisi petaninya, seperti petani tebu dan garam, justru semakin menderita.

Dalam uraiannya, Ananta juga menyampaikan bahwa PT RNI harus mulai duduk bersama lembaga/kementerian lain untuk merancang strategi pangan nasional, khususnya strategi cadangan pangan bencana. Ananta menekankan pentingnya strategi ini mengingat Indonesia termasuk daerah rawan bencana, yang belum mempunyai strategi terpadu soal pangan di masa bencana.

Tinggalkan Balasan