Berita  

Ananta Minta BKPM Serius Menata Iklim Investasi di Tanah Air

Foto: Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/dok BKPM

Jakarta, Semartara.News – Dalam rapat yang berlangsung marathon sejak pagi di Komisi VI DPR RI pada Kamis,9 September 2020, di sesi kedua bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, seluruh anggota Komisi VI DPR RI sepakat menyetujui usulan penambahan anggaran BKPM di 2021 sebesar 100 miliar Rupiah.

Untuk 2021, BKPM mengajukan tambahan anggaran hanya sebesar 509 milliar Rupiah. Tambahan anggaran ini antara lain diperuntukkan bagi relokasi perusahaan-perusahaan beserta pabrik yang mau pindah investasi dari Tiongkok dan beberapa negara lain ke Indonesia.

Dalam rapat kerja (raker) sesi kedua itu, pertanyaan datang dari Anggota Komisi VI Dapil Banten III, Ananta Wahana. Di dalam sesi pendalaman rapat Ananta angkat bicara dan mengingatkan Kepala BKPM bahwa investasi pembangunan di Indonesia saat ini menghadapi masalah pelik.

Ananta menyatakan bahwa saat ini sedikitnya 59 negara telah mengisolasi Indonesia terkait pandemi Covid 19. Artinya, WNI tidak diperbolehkan masuk ke negara-negara tersebut, dan mereka melarang warga negaranya datang ke Indonesia. Bahkan media internasional, Reuters, menyebut bahwa Indonesia merupakan negara yang gelombang pertama Covid 19 masih terus membesar. Sementara, negara lain rata rata sudah melandai tingkat penularan Covid-nya, dan bersiap mengantisipasi gelombang kedua penularan.

Ananta menekankan bahwa situasi ini bisa berdampak buruk bagi iklim investasi di Indonesia. Selain itu, senator dari Dapil Banten III itu juga mempertanyakan efektivitas investasi yang tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan taraf hidup masyarakat setempat. Ananta menyebutkan bahwa di Banten banyaknya investasi langsung tidak serta merta mengangkat taraf hidup masyarakat, dan peningkatan serapan tenaga kerja. Faktanya Banten masih menjadi daerah dengan tingkat pengangguran terbuka terbanyak se-Indonesia, dan pasti bertambah di masa pandemi ini.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan tanggap langsung merespon permasalahan yang diangkat oleh wakil rakyat dari Banten itu. Bahlil mengucapkan terima kasih atas permasalahan penting yang diangkat Ananta. Menjawab Ananta, Bahlil menegaskan bahwa hampir rata rata investasi untuk tahun depan modalnya sudah masuk ke Indonesia. Maka, lanjut Bahlil, kalau para investor membatalkannya mereka sendiri yang akan merugi. Bahlil yakin bahwa investasi yang sudah masuk itu akan tetap berjalan di tengah pandemi Covid 19.

Kepala BKPM juga merespon bahwa ia saat ini tidak lagi menggunakan paradigma investasi terdahulu. Ia menyebut bahwa dulu memang investasi tidak berbanding lurus dengan peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar. Namun, ia menekankan bahwa di bawah kepemimpinannya BKPM mengambil kebijakan baru yaitu dengan menggandeng serta memprioritaskan kemitraan bersama para pengusaha lokal. Hal inilah yang membuatnya yakin bahwa ke depannya setiap investasi di Indonesia akan dengan sendirinya mengangkat taraf hidup masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan