Berita  

GMNI, Peningkatan SDM dan Sarana Produksi Petani Harus Menjadi Perhatian Pemerintah

JAKARTA, Semartara.News – DPP GMNI melalui Ketua Bidang Politik Maman Kurniawan Silaban, menyampaikan pembangunan Food estate merupakan proyek strategis para oligarki di tengah krisis pandemi COVID-19 saja.

“Food estate sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri,”ujar Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR yang digelar Jumat (14/8/202), di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta Pusat.

Jokowi menyebut, penguatan ketahanan pangan ini tak hanya menjamin kelancaran pasokan makanan ke seluruh negeri, tapi juga mengefisiensikan produksi pangan, meningkatkan nilai tambah bagi petani, penguatan koperasi, juga meningkatkan metode korporasi petani.

Namum menurut Maman, pembangunan Food estate yang menjadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) tahun 2020 hingga 2024 itu merupakan sikap reaksioner berlebihan dari pemerintah tanpa menguraikan secara menyeluruh sengkarut persoalan kedaulatan pangan negara.

“Kalau niatnya murni untuk meningkatkan produksi pangan nasional dan kesejahteraan petani, maka yang harusnya dilakukan itu adalah peningkatan SDM petani, pemenuhan sarana produksi bagi petani dan yang terpenting komitmen pemerintah pusat untuk menjamin itu terlaksana. Kalau hanya membentuk program strategis ulangan seperti ini tidak akan menyentuh substansi persoalan pangan nasional.” ujar Maman.

Lebih lanjut, Maman menyampaikan bahwasanya proyek serupa juga pernah dilakukan oleh pemerintah terdahulu dan hasilnya gagal. Seperti di era pemerintahan Soeharto, yaitu pengembangan lahan gambut sejuta hektar di Kalimantan Tengah dan di era pemerintahan SBY, yaitu di Papua, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) meminta Food estate di bangun di Sumatera Utara. Luhut berharap, tanah di Sumut itu nantinya bisa menjadi acuan model lumbung pangan bagi daerah lainnya. Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, koordinasi mereka sudah sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo yang menginginkan pembuatan lumbung pangan dengan tujuan menjaga ketahanan pangan nasional.

“Leading sector-nya ini nanti karena menyangkut cadangan strategis pangan maka akan diberikan ke Pak Menteri Pertahanan,” ungkap Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).

Menyoroti hal tersebut, Maman beranggapan bahwasanya pemerintah pusat dalam hal ini Presiden, sedang berdiplomasi dengan para elit pemerintahan dijajarannya dalam rangka menghindari ancaman krisis pangan yang diperingatkan FAO ditengah pandemi COVID-19 ini. Elit pemerintahan inilah yang dimaksud oligark.

“Sejak era orde baru Indonesia sudah terjebak dengan sistem oligarki, dimana oligarkinya dalam bentuk patron terhadap penguasa, namun pasca reformasi prakteknya berbeda, hari ini dijalankan dalam bentuk kolektif.” tutup Maman.

Tinggalkan Balasan