SEMARTARA – Anggota DPR RI Dapil Banten III, Ananta Wahana, mengunjungi Rumah Singgah Karantina Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Griya Anabatic, di wilayah Kelurahan Bonang, Kecamatan Kelapadua, Kabupaten Tangerang, Senin 18 Mei 2020.
Dalam kunjungan tersebut, politisi PDI Perjuangan ini, disambut oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, yang juga sebagai Penanggungjawab Rumah Singgah Karantina COVID-19 di Griya Anabatic, dr H Achmad Muchlis. Ananta juga mendapatkan pemaparan dari dr. Muchlis di ruang zona hijau kawasan Griya Anabatic.
Usai menerima penjelasan tentang Rumah Singgah Karantina COVID-19 Griya Anabatic, Ananta menyerahkan bantuan berupa paket sembako serta APD untuk para tim medis dan petugas di rumah karantina COVID-19 tersebut.
Ananta juga mengapresiasi langkah Bupati Tangerang yang menjadikan Griya Anabatic sebagai rumah singgah karantina COVID-19. Karena, selain cukup representatif, Ananta menyebut, Griya Anabatic cukup bagus dan nyaman.
“Ya, cukup bagus, tempatnya luas, dan banyak sekali ruangan-ruangannya, sudah sekelas hotel berbintang,” ujar Ananta Wahana.
Dalam kesempatan ini, Ananta juga mempertanyakan soal bagaimana para medis dan petugas rumah singgah karantina tersebut dalam menangani masyarakat yang terindikasi terpapar virus yang sudah menjadi pandemi global dan telah menyebar di lebih dari 200 negara tersebut.
Menanggapi perntanyaan Ananta, Penanggungjawab Rumah Singgah Karantina COVID-19 Griya Anabatic, dr H Achmad Muchlis menjelaskan, di rumah singgah karantina tersebut terdapat beberapa gedung yang terdiri dari zona kuning, hijau, dan merah. Untuk zona merah, adalah lokasi dimana para pasien COVID-19 ditempatkan. Sedangkan kuning, adalah wilayah yang harus diwaspadai. Untuk zona hijau sendiri, kata dr. Muchlis, adalah tempat paling aman, dan dijadikan sebagai ruang admimistrasi, serta menerima tamu di luar pasien COVID-19.
Dikatakan pula, seluruh petugas, baik medis maupun non medis, termasuk teknisi yang bertugas di rumah singgah karantina tersebut harus mengikuti protokol kesehatan, serta mendapatkan perlakuan sama, yaitu wajib mengunakan APD lengkap saat berada di zona merah.
Untuk masalah konsumsi para pasien COVID-19 sendiri, menurut dr. Muchlis, memiliki standar catering Garuda Indonesia. Karena, pengelola catering ini sendiri, kata dr. Muchlis, mengambil dari catering yang digunakan oleh PT. Garuda Indonesia.
Mengenai kondisi pasien sendiri, lanjut dr. Muchlis, sebanyak 11 pasien sudah diperbolehkan pulang karena dinyatakan sudah sembuh dari virus asal Wuhan-Tiongkok tersebut.
“Kemarin hari Sabtu, tanggal 16 Mei 2020, ada 9 orang pasien OTG, PDP, dan ODP COVID-19 dinyatakan sembuh setelah dirawat di Rumah Singgah Griya Anabatic. Jadi, selama dua hari ini yang sembuh 11 orang pasien,” ungkap dr Muchlis.
Total pasien yang ditangani di Rumah Singgah Karantina Griya Anabatic ini, berjumlah 40 orang.