SEMARTARA – Reses bersama dengan Komunitas Buddha, Jumat 6 Maret 2020, Anggota Komisi VI DPR RI dari Dapil Banten III, Ananta Wahana, diminta untuk membantu Pembentukan Taruna Tanggap Bencana Buddhis.
Triroso, Pembimas Agama Buddha mengatakan bahwa saat ini sering terjadi bencana alam berupa banjir di sekitar wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Hal ini mendorong komunitas Buddha untuk berperan aktif dalam membantu masyarakat yang terkena bencana tersebut.
“Beberapa waktu lalu kami sepakat untuk membentuk Tagana Buddhis yang akan turun ke lokasi bencana setiap saat diperlukan masyarakat. Nantinya, kami tidak hanya konsen kepada umat Buddha tapi seluruh masyarakat,” ungkapnya
Triroso melanjutkan, salah satu kebutuhannya saat ini adalah mobil ambulance dan perahu karet. Tak hanya itu saja, ke depan ia juga berharap bisa mendapatkan bantuan berupa pelatihan-pelatihan.
“Saya berharap, aspirasi kami dapat disampaikan kepada pihak-pihak terkait, sehingga dapat direalisasikan pada tahun ini. Sehingga kami dapat segera membantu masyarakat,” pungkasnya.
Ananta Wahana mengungkapkan bahwa aspirasi tersebut akan menjadi prioritas usulan saat pelaporan hasil serap aspirasi pada Reses Masa sidang II ini.
“Saya juga berharap, setelah saya usulkan nantinya ada mitra kami di Komisi VI langsung membantu Tagana Buddhis ini,” ungkapnya.
Sementara, saat pelaksanaan reses di Rumah Makan Arcadia Kelurahan Batuceper, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Teja Kusuma, warga Batuceper mengungkapkan bahwa warga di Kelurahan Batuceper sudah beberapa kali melakukan usulan di Musrembang terkait Jembatan Penyebrangan Orang dan Gorong-goro di Jalan Raya Daan Mogot, namun selalu kandas karena jalan tersebut jalan nasional yang menjadi kewenangan pusat.
“Di sini banyak warga yang kesulitan bahkan rawan kecelakaan bagi penyebrang jalan terutama anak-anak yang mau berangkat sekolah. Karena itu saya rasa perlu dibangunkan sebuah jembatan untuk penyebrangan,” ungkapnya.
Teja menambahkan, pihaknya juga melihat gorong-gorong di beberapa titik terlihat sudah amblas dan rusak, sehingga rawan sekali membuat amblas jalan.
“Apalagi jalan tersebutkan merupakan jalan utama perlintasan truk-truk besar. Justru jangan sampai amblas jalan utamanya karena dibawahnya sudah amblas,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan dari tokoh masyarakat Batu Ceper itu, Ananta berjanji akan dikoordinasikan dengan Komisi V yang membidangi infrastruktur serta dengan pihak-pihak terkait lainnya.