Jakarta, Semartara.News – Optimalkan program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terlibat dalam kolaborasi BUMN melalui penyelenggaraan Kegiatan Relawan Bakti BUMN yang berlokasi di Kabupaten Karangasem, Bali. Diselenggarakan pada 14 – 17 Agustus 2022, kegiatan ini melibatkan sepuluh insan BUMN yang terpilih menjadi relawan untuk memberikan baktinya kepada masyarakat di Kabupaten Karangasem, Bali. Dalam kegiatan ini, Hutama Karya bersinergi dengan PT Taspen (Persero) (Taspen), PT Pertamina (Persero) (Pertamina), dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney).
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini berfokus pada pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya Bali. Program yang dilakukan pun cukup beragam mulai dari mengedukasi masyarakat melalui program Pelatihan Digital Marketing di Rumah BUMN Klungkung, melakukan Ngayah di Taman Soekasada Ujung Puri Karangasem, Pelatihan Pertanian Hidroponik Dusun Tanah Ampo, Kegiatan Seni Budaya di Dusun Ulakan, Penyelenggaraan Upacara HUT RI ke-77, serta Video Call dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengungkapkan bahwa kegiatan Bakti Relawan BUMN merupakan salah satu wujud kepedulian dan komitmen BUMN dalam menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan yang dihadapi masyarakat.
“Kami berperan aktif mengembangkan potensi masyarakat daerah di Karangasem dengan mengikutsertakan mitra binaan agar dapat menjual produknya di Rumah BUMN Klungkung serta memberikan bantuan buku bacaan dan rak buku sebagai bentuk donasi pendidikan di Desa Ulakan, Bali. Diharapkan kontribusi ini dapat memberikan manfaat dalam menghubungkan kebaikan bagi masyarakat,” terang Tjahjo.
Di sisi lain, salah satu pegiat UMKM Bali Nature, Komang Wati, mengapresiasi adanya kegiatan Relawan Bakti BUMN yang diadakan di Karangasem, Bali. Komang menuturkan bahwa melalui kegiatan pembinaan UMKM ini, ia memperoleh berbagai informasi baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha yang sedang dirintisnya.
Relawan Bakti BUMN merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke-77 dengan tujuan memberikan kesempatan bagi karyawan BUMN untuk ikut berkontribusi secara langsung di tengah masyarakat melalui berbagai program yang bermanfaat.
Lain halnya dengan program kolaborasi TJSL BUMN di Desa Pagedangan, Banten. Melalui program ini, Hutama Karya dengan BUMN Karya lainnya seperti ADHI, PP, Bank Mandiri, Pegadaian, BTN, BNI, Perhutani, Pupuk Indonesia, Taspen, Wika, Angkasa Pura II, Perumnas,
Waskita, Brantas Abipraya, Jasamarga, Airnav Indonesia, IFG, Jamkrindo, Askrindo, Nindya Karya dan Indra Karya bersinergi dalam mendirikan fasilitas umum yaitu jembatan Kimarpu, di Desa Pagedangan, Banten yang sangat membantu mobilitas masyarakat sekitar.
Kondisi jembatan Kimarpu yang sebelumnya terbuat dari bambu cukup membahayakan mobilitas warga yang ingin menyebrangi jembatan, sehingga Kementerian BUMN melalui BUMN Karya membangun ulang jembatan yang terbentang di atas Sungai Bentengan ini.
Proses pembangunan jembatan Kimarpu telah dimulai sejak bulan Maret 2022 dan selesai dibangun pada Juli 2022 ini diresmikan secara langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada Sabtu (20/08). Acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh perwakilan perusahaan BUMN yang terlibat dalam kolaborasi bantuan jembatan. Salah satunya Hutama Karya yang dalam proses pembangunan jembatan telah memberikan bantuan dana partisipasi pembangunan senilai ratusan juta rupiah sebagai wujud bentuk Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL).
Adanya jembatan Kimarpu yang menghubungkan dua desa yaitu Desa Pasilian dan Desa Pagedangan Udik ini sangat membantu mobilitas dan melancarkan perekonomian warga sekitar.
“Kami sangat berterima kasih kepada BUMN yang telah membangun ulang jembatan Kimarpu ini. Dengan adanya fasilitas jembatan yang baru, kami bisa menjual hasil kerja nelayan ke desa sekitar,” ujar Junena, salah seorang warga.
Seluruh rangkaian kegiatan TJSL yang dilakukan oleh Hutama Karya di Bali ini telah mengacu pada penerapan ISO 26000 sekaligus sekaligus Sustainable Development Goal (SDGs) Pilar Pembangunan Sosial No. 4 tentang Pendidikan Berkualitas serta No. 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Sedangkan untuk kegiatan TJSL di wilayah Banten ini sesuai dengan SDG No. 9 tentang Industri, Inovasi dan Infrastruktur, serta No. 11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.(Adv)